Sabtu, 05 Juli 2014

Pesan Dari Malam

Tuhan, sedang apa?

Ini aku, salah satu hamba-Mu yang kusadari masih belum cukup baik untuk-Mu.
Anu, aku ingin mengadu pada-Mu, Tuhan. Dzat Maha Cinta yang kusadari tiada yang lebih hebat daripada Engkau.
Sebenarnya, mungkin ini tidak akan berguna. Karena bagaimanapun, sebelum aku berniat mengutarakan perasaanku pada-Mu, ku yakin Kau pasti lebih dulu mengetahui apa yang ingin aku bicarakan.
Jadi, akan aku persingkat ini semua.
Sebelumnya, ada satu hal yang ingin sekali aku tanyakan pada-Mu. Ini, berkaitan dengan memori dan ingatanku.
Kalau boleh, aku ingin tau kenapa aku tak mampu mengingat apapun soal masa laluku.
Kenapa setiap kali aku memejamkan mata dan berusaha mengingat sedikit saja perasaan bahagia yang pernah aku dapatkan di masa kecilku, justru yang terbayang adalah perasaan sedih yang teramat sangat?
Kenapa rasanya begitu sakit setiap kali aku berusaha menyusun serpihan kisah masa laluku?
Apa yang terjadi denganku sebenarnya, Tuhan?
Apa Kau sengaja mengambil susunan puing-puing itu dariku?
Apa masa-masa itu terlalu buruk sehingga Engkau berusaha menutupi itu semua dariku?
Tuhan,
Tak pernah berhenti aku berdoa pada Engkau untuk menjaga mereka yang ku sayang.
Tak pernah berhenti aku meminta pada Engkau untuk melindungi orang-orang yang aku sayang.
Tak pernah berhenti aku memohom kepada Engkau untuk mempertemukan aku kembali pada mereka, Tuhan. Mereka yang aku sayang.
Bahkan bila itu artinya akan Engkau kurangi satu tahun waktu hidupku di dunia ini, aku tak peduli.
Kau lebih tau betapa besar aku menyayangi mereka dibandingkan dengan aku menyayangi diriku sendiri.
Tuhan, apa arti pergi sebenarnya?
Mengapa harus yang terbaik yang pergi lebih dulu?
Dan mengapa ada begitu banyak orang yang menyesal setelah yang terbaik itu pergi?
Aku jadi penasaran, apa yang akan terjadi bila aku pergi.
Apa mungkin, mereka yang selalu ada di tiap doaku akan menangis melihat kepergianku?
Apa mungkin, mereka yang selalu aku tangisi dalam sujudku akan bersedih setelah tau aku akan meninggalkan mereka untuk menemui Engkau?
Tuhan,
Tak aku hiraukan rasa sakit ini.
Rasa sakit yang aku dera dikala menyebut nama mereka ditiap sujudku.
Rasa sakit yang aku terima dikala memanggil nama mereka ditiap doaku.
Rasa sakit yang aku tanggung dikala menyadari betapa aku menyayangi mereka.
Tanpa mereka tau betapa berartinya mereka untukku.
Tuhan, rangkul aku.
Dunia ini begitu luas sementara aku begitu kecil dihadapan-Mu.
Tak peduli meski aku berdiri sendiri disini, asal Kau mau berjanji untuk mengganti kesendirianku dengan kebahagiaan mereka.
Tak apa. Biar aku tanggung letihnya berjalan menuju ‘Arsy-Mu sendiri.
Tuhan, sampaikan salamku.
Untuk mereka yang namanya selalu kusebutkan ditiap doa dan sujudku.
Semoga keselamatan dan kebahagiaan selalu ada untuk mereka.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar