Tuhan, sedang apa?
Ini aku, salah satu
hamba-Mu yang kusadari masih belum cukup baik untuk-Mu.
Anu, aku ingin mengadu
pada-Mu, Tuhan. Dzat Maha Cinta yang kusadari tiada yang lebih hebat daripada
Engkau.
Sebenarnya, mungkin ini
tidak akan berguna. Karena bagaimanapun, sebelum aku berniat mengutarakan
perasaanku pada-Mu, ku yakin Kau pasti lebih dulu mengetahui apa yang ingin aku
bicarakan.
Jadi, akan aku
persingkat ini semua.
Sebelumnya, ada satu
hal yang ingin sekali aku tanyakan pada-Mu. Ini, berkaitan dengan memori dan
ingatanku.
Kalau boleh, aku ingin
tau kenapa aku tak mampu mengingat apapun soal masa laluku.
Kenapa setiap kali aku
memejamkan mata dan berusaha mengingat sedikit saja perasaan bahagia yang
pernah aku dapatkan di masa kecilku, justru yang terbayang adalah perasaan
sedih yang teramat sangat?
Kenapa rasanya begitu
sakit setiap kali aku berusaha menyusun serpihan kisah masa laluku?
Apa yang terjadi
denganku sebenarnya, Tuhan?
Apa Kau sengaja
mengambil susunan puing-puing itu dariku?
Apa masa-masa itu
terlalu buruk sehingga Engkau berusaha menutupi itu semua dariku?
Tuhan,
Tak pernah berhenti aku
berdoa pada Engkau untuk menjaga mereka yang ku sayang.
Tak pernah berhenti aku
meminta pada Engkau untuk melindungi orang-orang yang aku sayang.
Tak pernah berhenti aku
memohom kepada Engkau untuk mempertemukan aku kembali pada mereka, Tuhan.
Mereka yang aku sayang.
Bahkan bila itu artinya
akan Engkau kurangi satu tahun waktu hidupku di dunia ini, aku tak peduli.
Kau lebih tau betapa besar
aku menyayangi mereka dibandingkan dengan aku menyayangi diriku sendiri.
Tuhan, apa arti pergi
sebenarnya?
Mengapa harus yang
terbaik yang pergi lebih dulu?
Dan mengapa ada begitu
banyak orang yang menyesal setelah yang terbaik itu pergi?
Aku jadi penasaran, apa
yang akan terjadi bila aku pergi.
Apa mungkin, mereka
yang selalu ada di tiap doaku akan menangis melihat kepergianku?
Apa mungkin, mereka
yang selalu aku tangisi dalam sujudku akan bersedih setelah tau aku akan
meninggalkan mereka untuk menemui Engkau?
Tuhan,
Tak aku hiraukan rasa
sakit ini.
Rasa sakit yang aku
dera dikala menyebut nama mereka ditiap sujudku.
Rasa sakit yang aku
terima dikala memanggil nama mereka ditiap doaku.
Rasa sakit yang aku
tanggung dikala menyadari betapa aku menyayangi mereka.
Tanpa mereka tau betapa
berartinya mereka untukku.
Tuhan, rangkul aku.
Dunia ini begitu luas
sementara aku begitu kecil dihadapan-Mu.
Tak peduli meski aku
berdiri sendiri disini, asal Kau mau berjanji untuk mengganti kesendirianku
dengan kebahagiaan mereka.
Tak apa. Biar aku tanggung
letihnya berjalan menuju ‘Arsy-Mu sendiri.
Tuhan, sampaikan
salamku.
Untuk mereka yang
namanya selalu kusebutkan ditiap doa dan sujudku.
Semoga keselamatan dan
kebahagiaan selalu ada untuk mereka.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar