Sabtu, 05 Juli 2014

Pesan Dari Malam

Tuhan, sedang apa?

Ini aku, salah satu hamba-Mu yang kusadari masih belum cukup baik untuk-Mu.
Anu, aku ingin mengadu pada-Mu, Tuhan. Dzat Maha Cinta yang kusadari tiada yang lebih hebat daripada Engkau.
Sebenarnya, mungkin ini tidak akan berguna. Karena bagaimanapun, sebelum aku berniat mengutarakan perasaanku pada-Mu, ku yakin Kau pasti lebih dulu mengetahui apa yang ingin aku bicarakan.
Jadi, akan aku persingkat ini semua.
Sebelumnya, ada satu hal yang ingin sekali aku tanyakan pada-Mu. Ini, berkaitan dengan memori dan ingatanku.
Kalau boleh, aku ingin tau kenapa aku tak mampu mengingat apapun soal masa laluku.
Kenapa setiap kali aku memejamkan mata dan berusaha mengingat sedikit saja perasaan bahagia yang pernah aku dapatkan di masa kecilku, justru yang terbayang adalah perasaan sedih yang teramat sangat?
Kenapa rasanya begitu sakit setiap kali aku berusaha menyusun serpihan kisah masa laluku?
Apa yang terjadi denganku sebenarnya, Tuhan?
Apa Kau sengaja mengambil susunan puing-puing itu dariku?
Apa masa-masa itu terlalu buruk sehingga Engkau berusaha menutupi itu semua dariku?
Tuhan,
Tak pernah berhenti aku berdoa pada Engkau untuk menjaga mereka yang ku sayang.
Tak pernah berhenti aku meminta pada Engkau untuk melindungi orang-orang yang aku sayang.
Tak pernah berhenti aku memohom kepada Engkau untuk mempertemukan aku kembali pada mereka, Tuhan. Mereka yang aku sayang.
Bahkan bila itu artinya akan Engkau kurangi satu tahun waktu hidupku di dunia ini, aku tak peduli.
Kau lebih tau betapa besar aku menyayangi mereka dibandingkan dengan aku menyayangi diriku sendiri.
Tuhan, apa arti pergi sebenarnya?
Mengapa harus yang terbaik yang pergi lebih dulu?
Dan mengapa ada begitu banyak orang yang menyesal setelah yang terbaik itu pergi?
Aku jadi penasaran, apa yang akan terjadi bila aku pergi.
Apa mungkin, mereka yang selalu ada di tiap doaku akan menangis melihat kepergianku?
Apa mungkin, mereka yang selalu aku tangisi dalam sujudku akan bersedih setelah tau aku akan meninggalkan mereka untuk menemui Engkau?
Tuhan,
Tak aku hiraukan rasa sakit ini.
Rasa sakit yang aku dera dikala menyebut nama mereka ditiap sujudku.
Rasa sakit yang aku terima dikala memanggil nama mereka ditiap doaku.
Rasa sakit yang aku tanggung dikala menyadari betapa aku menyayangi mereka.
Tanpa mereka tau betapa berartinya mereka untukku.
Tuhan, rangkul aku.
Dunia ini begitu luas sementara aku begitu kecil dihadapan-Mu.
Tak peduli meski aku berdiri sendiri disini, asal Kau mau berjanji untuk mengganti kesendirianku dengan kebahagiaan mereka.
Tak apa. Biar aku tanggung letihnya berjalan menuju ‘Arsy-Mu sendiri.
Tuhan, sampaikan salamku.
Untuk mereka yang namanya selalu kusebutkan ditiap doa dan sujudku.
Semoga keselamatan dan kebahagiaan selalu ada untuk mereka.
Amin.

Senin, 09 Juni 2014

REUNION.


Hai Addict, long time no see. Apa kabar? Kangen rasanya bikin post-post alay di Blog yang makin lama makin dekil gara-gara nggak pernah gua buka. Saking dekilnya, gua butuh waktu kurang lebih satu jam buat beres-beres timeline. Mulai dari sapu bersih sarang laba-laba, ngusir gelandangan yang udah bikin Blog gua kayak panti asuhan, nyapu, ngepel, sampai menata ulang hati.
Eh, menata ulang template maksudnya.
Ngomong-ngomong soal hati, gua hampir lupa nyapa fakir-fakir asmara penunggu pintu gerbang cinta. How’s your day, guys? Masih sama seperti hape kalian yang selalu sepi kah?
Anyway, I know how it feels. Hiks. Sedih.
Bukan sedih karena hape gua sepi, bukan. Tapi ya, I really know how it feels.
Rasa sedih ketika lo menyadari kalo di setiap pertemuan selalu ada perpisahan. Ketika lo sadar kalo apa yang ada disekitar lo pada akhirnya harus pergi dan kembali ke jalannya sendiri. Ninggalin lo. Dan bersamaan dengan itu, lo juga menyadari kalau lo merindu.
Banyak hal yang terjadi di setahun belakangan ini. Kalau lo mahasiswa, lo pasti tau hal-hal apa aja yang mungkin bisa gua alami selama satu tahun. Dan bagian paling seremnya menurut gua adalah, tentang Pertemuan dan Perpisahan itu sendiri.
Di tahun ini, Tuhan bener-bener baik sama gua. Gua dipertemukan sama banyak orang hebat. Beberapa dari mereka sebenernya wajah lama. Tapi Tuhan mengizinkan gua buat mengenal mereka lagi lebih dekat so finally I know how special they are.
Have you ever heard about this quote?

When people come into us,
They automatically divided by two;
Stay a little longer and being part of you, or leave as a lesson

Well, it’s okay if you never heard it. Actually, it made by me and it just posted here. Meskipun gua tau gua menyimpulkan quote ini dari beberapa quote lain yang juga punya arti sama.
Tapi jelas, pepatah macam ini faktanya benar terjadi. Ketika gua dihadapkan sama sebuah alasan – entah itu kepanitiaan, rasa sakit, obrolan kecil di ruang tunggu, gua baru tau kalau mereka yang sedang berbicara dihadapan gua sebenarnya adalah orang-orang luar biasa. Tapi sialnya, setelah semua alasan itu berakhir – atau gampangnya setelah kepanitiaan itu selesai, mereka juga ikut pergi. Dan yang kayak gua bilang tadi, mereka pergi sebagai pelajaran. Lebih mirisnya lagi, beberapa dari mereka pergi meninggalkan kenangan.


Gua benci perubahan. Gua benci perpisahan.
Gua benci harus ngebayangin orang-orang yang gua sayang pergi gitu aja. Apalagi kalau gua menyadari kalau gua belum melakukan apapun untuk mereka. Meski itu cuma sekedar kata maaf dan terima kasih.
Tapi bodohnya, kita nggak akan pernah menyadari betapa berartinya seseorang buat kita sebelum perpisahan itu terjadi. Dan lebih bodohnya lagi, kita baru bakal ngucapin maaf dan terima kasih justru setelah orang itu pergi.
Perubahan itu perlu. Tapi harus diperhatiin perbedaan antara perubahan sama perpisahan. Berubah, nggak selalu harus berpisah. Kalau lo ngerasa lo udah nggak sanggup sama orang-orang yang ada di sekitar lo, saran gua cuma satu. Lo harus pergi menjauh sejenak, datengin tempat yang menurut lo paling istimewa, setel lagu yang paling lo suka, dan bayangin hal-hal yang udah lo jalanin bareng sama temen-temen lo.
Perpisahan itu lumrah. Tapi inget, Tuhan mengirimkan orang-orang hebat itu ke hadapan lo karena Dia tau mereka yang terbaik buat lo. Jangan hancurin amanah yang udah Tuhan kasih hanya karena ego yang seharusnya bisa lo kendaliin, guys.
Penyesalan nggak pernah datang duluan. Tuhan yang mempertemukan, maka Dia juga yang punya hak atas setiap perpisahan.

Sabtu, 27 April 2013

Bukan Sebuah Sajak


Kehidupan tak akan pernah berlangsung seimbang tanpa kehadiranmu
Banyak hal di dunia ini yang tak sanggup di jelaskan bahkan dengan orang setingkat professor sekalipun
Tapi, setiap hal memiliki alasan mengapa mereka ada di dunia ini
Termasuk alasan mengapa kau disini dan bertemu orang-orang yang luar biasa hebat di sekelilingmu

Tak akan ada satu makhluk pun yang pergi, tanpa meninggalkan kenangan dan manfaat bagi makhluk yang lain
Dan tak ada satu makhluk pun yang tercipta tanpa membawa kebahagiaan bagi mahkluk yang lain
 Dan Maha Kasih, pasti tau kapan Ia akan membawanya kembali
Ia tak akan salah, Ia tak pernah salah
Termasuk membawamu hadir disini, di antara ratusan orang yang diam-diam begitu mencintaimu
Dan dengan seluruh keyakinan Nya, percaya kau mampu membalas cinta mereka
Ia tak akan salah
Sampai detik ini, Ia tak pernah salah


Kamis, 27 Desember 2012

Trust Me!

"Honesty, is a very expensive gift. Don't expect it from cheap people."

Jujur itu, bikin sedih ya? Pernah nggak sih lo ngerasa kalo lo lebih baik bohong daripada kehilangan sesuatu yang lo suka? Atau lo lebih milih untuk jujur, tapi dngan syarat mungkin lo akan kehilangan beberapa hal yang lo suka?
Gua rasa, nggak cuma segelintir orang yang sedang merasakan hal kayak gitu. Banyak orang, yang gua rasa lagi galau gara-gara masalah kejujuran ini. Bukan apa-apa, jujur, emang selalu jadi bagian paling sulit dari sebuah perjalanan hidup. Kalo orang pikir tulus sama ikhlas itu suliit, gua justru berpikir jujur ini yang paling sulit. Gimana lo bisa tulus ikhlas kalo jujur aja belum?
Tapi, overall, akubat mahalnya kalimat kejujuran yang terungkap di dunia ini, gua jadi bener-bener salut sama mereka yang berani berkata jujur pada orang-orang di sekitarnya, meski dia tau, dengan berkata jujur mereka mungkin akan kehilangan beberapa hal yang mereka suka. Anyway, try to think in other side. Dengan berkata jujur, lo tentunya berhasil menyaring banyak orang di sekitar lo, dan mampu menemukan orang-orang yang bener-bener tulus sayang sama lo. Nggak ngeliat segalanya dari kekurangan lo. Dan mau ngasih reward karena lo udah melakukan hal yang baik.
Masalah kejujuran, biasanya berkaitan erat sama kekurangan diri sendiri, latar belakang keluarga, dan lingkungan pekerjaan. Kalo lo sekarang dihadapkan sama yang pertama, saran gua sih cuma satu. Jadi diri lo sendiri. Nggak usah deh tuh, sok jaim dengan pake banyak topeng kemana-mana. Daripada nantinya lo juga yang nyesel lantaram orang-orang yang ngedeketin lo juga berasal dari topeng yang berbeda. 
Latar belakang juga nggak jauh-jauh dari kekurangan diri sendiri sebenernya. Kalo lo udah nggak pede ngakuin kekurangan diri lo sendiri, otomatis lo juga nggak bakal berani ngungkapin masa lalu lo ke orang-orang terdekat lo. Kalo lo takut sahabat lo ngejauhin lo cuma karena dia tau bokap lo seorang tukang bakso, harusnya lo berterima kasih sama Tuhan karena Dia udah ngasih tau siapa aja temen yang patut lo jadikan sahabat. Sahabat yang baik, nggak akan ninggalin lo cuma karena lo punya kekurangan materi. Dia justru bakal bantuin lo buat survive dan janji bakal ada di samping lo saat lo butuh dia.
Lain lagi kalo di lingkungan pekerjaan. Ini sulit. Berkaitan sama prinsip dan komitmen. Tapi kadang, prinsip itu nggak guna kalo udah berhadapan sama realita. Terus gimana? 
Beberapa orang selamat dalam ujian kejujurannya di lingkungan pekerjaan lantaran ia yakin kalo masih ada orang yang patut di percaya dan mempercayai dia. Tinggal banyak-banyakin doa aja dan inget, masih ada orang yang mau support dari belakang, seperti keluarga dan sahabat contohnya.
Dunia emang kejam, sob. Tapi lebih kejam lagi kalo lo ikut-ikutan menambah kekejaman dunia ini. Udahlah, jalanin aja apa yang lagi lo jalanin saat ini. Jadi diri lo sendiri, bersikap terbuka sama orang-orang terdekat lo, dan yakinin diri lo sendiri kalo masih ada banyak orang yang mau percaya sama lo dan patut lo percayai. Nggak ada salahnya, belajar bersikap jujur dari hal-hal yang kecil. Karna saatu kebiasaan kecil bisa mengubah kebiasaan-kebiasaan lo yang lain.
Jangan lo pikirin orang-orang yang kabur setelah lo bersikap jujur ke mereka. Karena mereka juga manusia. Gua yakin, suatu saat akan ada waktunya ketika Tuhan menghadapkan mereka pada masalah yang pernah lo alami dan disaat itu, gantian mereka yang harus bersikap jujur. Orang yang baik, pasti bakal inget sama apa yang pernah seharusnya mereka jadikan pelajaran. Kalo orang itu tiba-tiba balik lagi ke kehidupan lo dan minta maaf, ya berjiwa besar lah. Lo maafin dia. Itu tandanya, kehidupan baik akan menghampiri lo sebentar lagi. Karena segalanya, pasti bakal berlangsung normal lagi.
Intinya, kejujuran emang hal yang paling berat yang susah banget buat dilakuin oleh paling nggak setengah penduduk bumi. Lantaran rasa malu yang jadi pemicunya, lo jadi takut buat berbuat jujur ke orang-orang di sekeliling lo. Gini aja sih gampangnya, lo mungkin akan ngerasa sakit hati dan sedih banget di awal. Tapi percaya sama gua, saat waktunya udah dateng, lo bakal ngerasa jadi orang yang paling beruntung lantaran udah mengungkapkan segalanya di awal. Nggak ada lagi kebohongan, nggak ada lagi yang harus lo tutup-tutupin, dan lo bisa ngelangkah dengan bebas karena lo udah jadi diri lo sendiri tanpa ada satu topeng pun yang berbekas di wajah lo.
So, what a honesty that you ever did?

Sabtu, 10 November 2012

10.11.12?!

Angka cantik. Wow! Beberapa orang berharap banget sama tanggal bagus ini. Beberapa orang. Segelintir tepatnya. Dan gua nggak termasuk di dalamnya. Oke. Kenapa? Kepo ya? Ya, gebetan aja nggak punya terus apa yang mau gua harapin dari tanggal hari ini?
Akhir-akhir ini kita galau. Gua nggak salah ngetik loh ya. Beneran kita lantaran gua galaunya ngajak-ngajak temen sekelas gua. Eheheh. Nggak enak kali ngegalau sendirian. Itung-itung, bisa saling sharing kan?
Anyway, gua ngomongin masalah cinta mulu akhir-akhir ini. Bikin gua enek sebenernya karena si cinta belum tentu ngomongin gua. Gua sendiri masih nggak tau cinta itu apa. Tadinya gua pikir makanan, tapi sampe sekarang gua belum bener-bener liat wujudnya kaya apa. Gua pikir vacum cleaner tapi ternyata si cinta kayaknya nggak bisa membersihkan hati seseorang yang sedang gundah gulana. Terus cinta apaan? 

Oke, simpelnya sih ya menurut gua yang bahkan nggak memiliki latar belakang dunia psikologi untuk memahami ini adalah, love is nothing until someone special comes into your life and gives meaning of it. Ada yang setuju sama gua? Oke, tepuk tangan.
Cinta itu, emang dasarnya bukan sebuah hal yang khusus. Saat lo nggak ngerasain apa-apa terhadap seseorang, entah itu nyokap lo misalnya, ya lo nggak bakal tau arti cinta itu apa. Apalagi kalo lo emang lagi jatuh cinta sama seseorang yang selalu bisa bikin lo berbunga-bunga. Lo pastinya bakal jauh lebih paham, kalo ternyata cinta itu nggak bisa berdiri sendiri. Dia butuh semacam relawan yang bisa membuat dirinya itu jadi jauh lebih bermakna di mata orang lain.
Cinta itu, tak terduga. Saat lo pikir lo nggak bakalan mungkin jatuh cinta sama seseorang, tanpa lo sadari mungkin orang itu bakal jadi pendamping hidup lo kelak. Helo! Berfikir realistis aja kali. Nothing impossible! Apalagi ada Tuhan di sekitar lo.
Ngomong-ngomong soal kerealistisan dan Tuhan, beberapa orang sering bilang kalo mereka selalu berdoa supaya dapet yang terbaik. Padahal! Mereka lagi jatuh cnta sama seseorang.
Gini deh, katanya cinta itu butuh perjuangan. Kok doanya pasrah banget gitu. Kenapa lo nggak berdoa supaya orang yang lo suka bisa jadi yang terbaik buat lo? Paling nggak, dengan begitu kan lo nggak perlu kecewa kalo suatu saat Tuhan ternyata ngasih yang terbaik buat lo, tapi itu bukan yang lo inginkan.
Guys, yang harusnya lo sadari adalah, Tuhan memang selalu ngasih apa yang kita butuhkan, tapi bukan berarti Dia nggak ngejawab doa-doa lo. Dia Maha Mendengar. Lo bisa minta supaya si doi jadi yang terbaik sehingga lo nggak perlu harap-harap cemas lagi soal masa depan lo. 
Oke, mungkin terlalu jauh ya buat ngomongin masa depan diumur yang masih sangat belia ini. EEH!
Balik ke topik, gua sebenernya nggak bener-bener bisa ngedeskripsiin cinta itu kaya gimana. Keadaan lagi galau sekarang dan kayaknya susah buat berfikir jernih tentang itu. Tapi satu hal yang pasti adalah, cinta itu... harapan.
Harapan untuk hidup, harapan untuk berjuang, harapan untuk sembuh, harapan untuk berubah. 
Karena cinta, merupakan bagian dari energi. Cinta juga mampu mengalahkan rasa takut, dan menumbuhkan keberanian.
Siapapun yang sedang merasakan cinta saat ini, gua yakin mereka adalah orang-orang yang tengah berharap dan di beri harapan. Asal jangan jadi pemberi harapan palsu, gua rasa semua orang akan hidup jauh lebih bersemangat nantinya.
Cinta itu, baik. Maka harus ditempatkan dengan baik, dan dipakai di jalur yang baik pula.
Cinta itu, alasan. Alasan bagi seseorang untuk tetap tinggal. Alasan bagi seseorang untuk bertahan hidup. Dan karena alasan diciptakan untuk bangkit, maka mencintailah :)
Sekarang, gua bener-bener kehabisan kata. Bukan karena gua galau sampe-sampe nggak bisa mikir, tapi karena gua ngantuk. Jam setengah 12 men! Masih ada acara yang menanti gua esok pagi. Nggak yakin sih bakal bangun tepat waktu, tapi lebih baik terlambat dari pada nggak sama sekali.
Sama kayak mencintai. Lebih baik terlambat dari pada akhirnya lo kehilangan harapan untuk bisa mencintai orang lain. Ciao!~

 

Sabtu, 20 Oktober 2012

In Other Side

Gua sering melakukan ini. Melihat segala sesuatunya dari sisi yang berbeda. Nggak cuma memandang sebelah mata. Tapi berusaha mencari celah lain dari satu lubang yang terlihat begitu besar. Terutama tentang sisi positif atas apa yang sedang gua alami saat ini.
Sabtu pagi. Gua sakit. Dan itu ngenes. Bukan karena gua nggak bisa menikmati hari libur gua, tapi karena gua bakalan menghadapi UTS hari Senin nanti.
Banyak orang bilang, sakit itu nggak enak. Terutama saat lo punya penyakit serius dan orang-orang ngeliatin lo dengan tatapan prihatin.
Anyway, gua nggak pernah ngerasa Tuhan nggak adil sama gua. Meski gua punya beberapa penyakit, tapi toh gua masih bisa menjalani hidup seperti apa yang gua mau. Gua masih bisa lari sana lari sini. Menyibukkan diri dengan kegiatan kemahasiswaan di kampus, jalan-jalan bareng temen gua, ngambil foto ke beberapa tempat, dan cekikikan seakan masih ada hari esok buat gua. Dan lagi pula, nggak semua orang bisa merasakan sakit kan? Gua cukup bangga karena gua termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang terpilih untuk memiliki sebuah penyakit.
Well, see! Faktanya gua emang masih hidup sejauh ini. Banyak orang yang justru ngerasa rapuh saat mereka tau mereka mengidap leukimia, lupus, atau penyakit berat lainnya. Padahal, hei! Sadar nggak sih itu anugrah? Tuhan memberikan lo pernyakit itu, karena Dia tau, lo mampu menanggung beban yang bahkan orang lain nggak sanggup untuk menanggungnya. Lo itu berbeda. And being different, is means that you're special! Atau lebih hebat dari itu, lo istimewa.
Gini deh gini, coba lo inget-inget diri lo itu siapa. Lo punya apa? Apa yang lo miliki sementara orang lain nggak bisa memiliki itu? Kalo itu sebuah big problem atau mungkin itu sebuah penyakit dan lo menganggap itu hal negatif sehingga lo menyalahkan Tuhan karena itu, aduh! Buka dong mata lo! Ada banyak celah yang masih bisa lo intip dan menemukan sisi positif dari itu semua.



Saat lo merasa lo punya penyakit berat dan dokter memvonis kalo umur lo nggak lama lagi, coba deh lo pikir. Ada banyak bayi yang mati di umur mereka yang bahkan belum menginjak satu tahun, bukan karena mengidap suatu penyakit. Tapi karena kecelakaan! Lo masih beruntung, Tuhan masih ngasih lo kisi-kisi sampe sejauh mana lo hidup supaya lo bisa bertaubat dan memberi lo kesempatan untuk bisa menjalani beberapa hari terakhir lo bareng orang-orang yang lo sayang. Coba lo liat, anak-anak kecil yang meninggal karena kecelakaan, mereka nggak sempet bilang makasih sama orang tuanya, dan orang tuanya juga nggak sempet bilang kalo mereka mencintai anaknya, dan seketika... anaknya ninggalin mereka gitu aja.
Oke, hal lain mungkin dari sisi masalah. Saat lo menghadapi sebuah masalah yang cukup besar, satu saran dari gua. Keep calm. Karena rasa tenang, akan memberikan sinyal positif ke otak lo untuk berpikir jernih. Gua pernah bahas ini sebelumnya. Saat Tuhan memberikan lo sebuah masalah, Dia sebenernya cuma pengen lo tau kalo Dia perhatian sama lo. Buktinya lo dikasih ujian. Kalo nggak gitu, lo nggak bakal bisa naik tingkat jadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.
Gini ya, saat lo mengalami masalah dalam hal materi, coba lo pikir lo udah dapet apa selama ini? Lo masih megang handphone kan? Dan kalo lo bisa baca postingan blog gua saat ini, itu berarti lo masih dalam keadaan sehat dan punya laptop buat menunjang fasilitas belajar lo. Kalo lo berpikir masalah materi itu mendesak dan benar-benar bikin lo susah nafas sekarang, coba liat ke atas. Lo masih Tuhan buat berdoa dan mensyukuri apa yang lo udah dapetin sekarang. Karena percaya atau nggak, gua pernah ngalemin itu dan mempraktekannya sendiri ke kehidupan gua. Hasilnya, Tuhan ngasih gua hal yang lebih indah saat gua berhasil melewati ujian kesabaran gua itu.
Masalah lainnya yang mungkin lagi sering dialami remaja jaman sekarang, adalah tentang kegalauan hati. Duileh, hari gini masih galau. Apa sih sebenernya yang bikin lo galau? Bosen jadi secret admirer tanpa sekalipun dilirik sama dia? Yee, siapa suruhcuma jadi pengagum rahasia. Ngobrol dong! Paling nggak kan lo jadi punya kesempatan buat masuk ke kehidupannya dia meski akhirnya cuma sebagai teman. Atau, lo galau gara-gara di PHP-in? Itu sih salah lo, siapa suruh kegeeran padahal si doi sebenernya perhatian sama lo karena dia nyaman lo sebagai sahabatnya dan nggak lebih. Lagian, lo punya mulut kan? Tanya dong makanya! Jangan gengsi. Kalo hari gini masih gengsi, lo nggak idup! To the point aja kali. Tanya langsung ke doi, sebenernya dia suka sama siapa. Kalo ternyata dia jujur suka sama lo, BINGO! Congratulations akhirnya lo berdua jadian. Kalo ternyata dia bilang suka sama yang lain, ya bersyukur aja, paling nggak lo masih jadi orang yang berarti buat dia karena dia mau cerita ke elo soal perasaannya. Belum tentu kan, dia cerita ke orang lain tentang siapa yang lagi dia suka sekarang?
Atau mungkin, hal lain yang juga lagi eksis sekarang, soal keluarga. Ini masalah yang, emang berat sebenernya. Tapi, think it simple. Saat orang tua lo memutuskan untuk berpisah, please jangan memihak ke salah satu dari mereka. Ayah, emang lebih sering jadi tersangka dalam kasus ini. Tapi biar gimana pun, dia tetep bokap lo. Tanpa lo sdari, Ayah yang lo pikir begitu keras sama lo dan nyokap lo, sebenernya begitu menyayangi lo tanpa ampun. Caranya emang nggak se-blak-blak-an nyokap lo, tapi bokap, selalu punya cara sendiri untuk ngasih perhatian ke anak-anaknya. Saat lo pikir orang tua lo sibuk sama pekerjaannya, dan nggak pernah bisa ngeluangin waktunya buat lo, disini lo nya yang harus turun langsung dan berani buka mulut untuk ngomong sama nyokap bokap lo. Bukan mereka lebih memperhatikan pekerjaan mereka, bukan! Mereka melakukan itu lebih karena lo mungkin lebih suka hang out bareng temen-temen lo ketimbang ngucapin kalimat, "Eh, Mama udah pulang." Atau, "Malem Pah, mau dibikinin teh nggak?"
Guys, kalimat-kalimat kecil kayak gitu, tanpa lo sadari sebenernya berarti banget buat mereka. Kalimat-kalimat kecil itu juga yang pada dasarnya bisa bikin hubungan sebuah keluarga jadi lebih harmonis. Lo juga harus bisa bersikap terbuka sama nyokap-bokap lo. Jangan di pendem sendiri kalo ada masalah. Biar gimana pun, mereka orang pertama yang harus tau keadaan lo. Bukan temen atau pacar lo.
Jadi, dari beberapa masalah yang gua paparkan disini, yang pengen gua tekanin sebenernya adalah, jangan pernah menyalahkan orang lain apalagi Tuhan dalam setiap kesempatan. Koreksi dulu diri lo. Emang lo udah bener ngejalanin ujian yang Tuhan kasih? Inget ya, Tuhan itu nggak pernah ngasih ujian di luar batas kemampuan hambaNya. Dan mungkin aja, Tuhan ngasih lo ujian karena sebenernya Dia kangen lo ngobrol sama Dia. Dia pengen denger tangisan lo saat lo curhat sama Dia dan mengharapkan bantuan dari Dia.
Buat lo yang lagi sakit, keep survive ya. Lo nggak sendiri kok. Ada banyak orang diluar sana yang sedang mengalami nasib sama seperti lo. Atau mungkin lebih parah lagi. Selagi lo masih bisa ketemu sama orang-orang yang lo sayang, lo masih patut bersyukur. Karena mereka yang tengah terbaring koma di ruang ICU sekarang, mungkin sedang merindukan wajah orang-orang yang disayanginya. 
So, be thankful of your life because you're strong enough to live it :)